SURGA dan NERAKA
1000 banding 1
Penglihatan Pdt. Park Yong Gyu.
Di tahun 1987, Pdt. Park telah meninggal karena tekanan darah tinggi. Tapi
oleh anugrah Tuhan, hidupnya diperpanjang 20 tahun lagi. Tetapi, untuk 4 tahun
pertama, dia tidak dapat berbicara karena kondisinya yang tidak memungkinkan.
Umurnya 50 tahun sewaktu dia kembali hidup. Selama waktu dia meninggal, TUHAN
memperlihatkan kepadanya Surga dan Neraka.
Saya ingin Anda tahu jika Anda sombong dan angkuh, Anda akan mendatangkan
kutukan atas dirimu. Saya memiliki jemaat besar dengan 5000 anggota tapi Tuhan
merendahkan saya karena kesombongan saya. Sekarang saya takut akan Allah (Yakobus 4:6).
Saya memiliki harta kekayaan seharga 150 juta US$. Saya memiliki 5 mobil
mewah. Tapi setelah peristiwa
kematianku, saya memberikan semuanya. Tolonglah ingat, keselamatan tidak dapat
diperoleh oleh banyaknya hartamu melainkan melalui iman. Sekarang saya memohon
kepada para gembala, penatua, dan pemimpin lainnya untuk melayani para pendeta
dengan segenap hati.
Dalam Desember 19, 1987, setelah saya selesai makan siang dan sementara
saya sedang beristirahat, saya mulai merasakan sakit yang amat sangat, hal itu
sungguh tak tertahankan sehingga saya merasa bahwa saya akan mati. Kemudian saya
kehilangan kesadaran saya. Saya terbangun 4 bulan kemudian dalam kondisi yang
setengah sadar, dan dokter saya mengatakan kepadaku bahwa saya sebetulnya akan
mati. Seluruh bagian tubuh saya syarafnya robek sejak mengalami kelumpuhan. Dan
keluargaku belum pernah mengizinkan anggota Gereja untuk membesuki saya karena
kondisiku yang mengerikan. Kemudian saya meninggal.
Ketika saya meninggal, saya melihat 2 orang memasuki kamarku. Tetapi
orang-orang ini masuk ke kamarku melalui dinding. Saya berteriak, “Siapa, siapa
kalian!! Rumahku akan hancur bila kau begitu!!” Kemudian yang
seorang berkata, “Kami
adalah malaikat-malaikat yang turun dari Surga. Kami datang dari Kerajaan
Allah.” Sebuah cahaya yang terang
bersinar melalui para malaikat.
Malaikat yang berada di sebelah kananku memperkenalkan dirinya, “Saya
berkeliling bagi Yesus dalam KerajaanNya. Yesus memanggilku dan memerintahkanku
untuk turun ke bumi. Dia memerintahkanku untuk membawamu ke Surga. Kamu sudah
mati. Tapi karena keluargamu menanggis dengan teramat sedih, DIA berkehendak untuk memberikanmu hidup lebih lama
lagi. Tapi untuk sekarang, DIA
ingin memperlihatkan padamu Surga dan Neraka. DIA
akan memperlihatkannya padamu dan kamu akan menyaksikannya kepada orang-orang
yang ada di bumi. Semoga jumlah orang yang berakhir di Neraka akan berkurang
dan jumlah orang yang akan ke Surga menjadi bertambah karena kesaksianmu. Ini
akan menjadi tugasmu. Tuhan mengintruksikan kepada kami untuk menyampaikannya
kepadamu supaya jangan menunda. Jika kamu menunda, kamu tidak akan sanggup untuk
mengunjungi Surga dan Neraka.”
Kemudian malaikat di sebelah kiri ku berkata, “Disaat kamu lahir dan sampai pada saat
kamu meninggal, saya telah bersama-sama denganmu.” Pada saat itu,
saya tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh malaikat itu. Sekarang saya tahu.
Dia adalah malaikat penjagaku. Jadi saya berkata, “Saya tidak dapat pergi! Saya tidak akan
pergi! Saya seorang pendeta! Saya tidak dapat bertemu TUHAN dalam kondisi fisik
seperti ini. Saya ingin melihat DIA
dalam keadaan sehat. Saya mungkin akan menerima lebih banyak hukuman daripada
pujian dari TUHAN. Saya angkuh dan sombong dan sekarang saya terkutuk dan
sakit. Bagaimana mungkin saya dapat masuk ke Surga? Saya sangat takut. Kumohon
kembalilah ke Surga dan mintalah kepada TUHAN untuk menyembuhkanku. Kemudian
kembali dan bawa saya ke Surga melalui mimpiku. Kumohon mintalah belas kasihan
untukku.”
Tapi para malaikat tidak mendengarkan argumentku. Mereka melepaskan
pakaianku dan berkata bahwa pakaianku terlalu kotor untuk dikenakan ke Surga.
Kemudian mereka memakaikanku pakaian putih (Zakh 3:4).
Mereka memegang tanganku dan kami terbang ke
surga. Kami terbang melalui awan-awan dan saat saya melihat kebawah, saya
melihat Bumi menjadi kecil. Mereka membawaku mendekat pada Jalan Emas yang tak
berujung. Saya melihat sebuah sinar yang terang, terlalu terang untuk ditatap
secara langsung. Saya berkata, “Darimanakah cahaya ini berasal?” “Datangnya dari Surga”, jawab malaikat.
Saya berpikir, “Wow! Besar sekali!” saya melihat sekelompok
orang dalam pakaian putih terbang melaluinya. “Siapakah mereka?” Saya bertanya.
Malaikat menjawab, “Mereka adalah orang yang telah melayani Tuhan dengan
setia dan percaya kepada Yesus dengan mematuhi dan mengikuti tuntunan Roh Kudus
dengan segenap hati mereka. Tubuh mereka telah mati di Bumi. Mereka sekarang
adalah jiwa-jiwa yang menuju Surga.”
Malaikat lain melanjutkan, “Ada 12 pintu gerbang di Surga. Ketika sebuah jiwa datang
ke Surga, mereka harus masuk melalui salah satu gerbang itu.” Kami
sedang berdiri di pintu Selatan tapi sudah tertutup. Sementara kami sedang
menunggu, saya bertanya kepada malaikat, “Malaikat, kenapa gerbang ini tidak terbuka?”
Malaikat menjawab, “Hal itu karena kamu tidak bernyanyi lagu penyembahan
Surga.” (Mzm 100:4)
Saya bertanya, “malaikat, saya sangatlah angkuh dan sombong dan sebagai
hasilnya saya telah dikutuk dengan penyakit. Saya bukanlah seorang penyanyi
lagu penyembahan Bumi. Bagaimana saya sanggup bernyanyi lagu penyembahan Surga
ketika saya tidak pernah mendengarnya sebelumnya?”
Malaikat menjawab, “Kau benar. Tetapi kau tetap harus menyiapkan dirimu
untuk menyembah. Kau adalah seorang yang angkuh tapi bersiaplah untuk
bernyanyi.” Para malaikat mulai menyanyi. Saat mereka menyanyi, saya
mulai turut bernyanyi bersama mereka. Hal itu kemudian menjadi sangat alamiah
bagi saya, dan kami pun masuk.
Pemandangan di Surga sungguh tak tergambarkan. Saya tidak dapat
menggambarkan Surga dengan bahasa bumi ku. Saya berkata, “Tuhan! Terima kasih banyak! Sekalipun, saya
sangat angkuh dan sombong dan terkutuk dengan sebuah penyakit, KAU tetap
membawaku ke Surga untuk melihat-lihat.”
Saya kemudian mendengar suara Allah, “Pendeta Park
Yong Gyu KU yang tercinta, AKU menyambutmu. Kau telah menempuh perjalanan
panjang kemari.” SuaraNYA dipenuhi oleh cinta dan kelembutan.
Saya menjawab dengan menanggis, “Tuhan...” Malaikat segera berkata, “kamu telah
menjadi pendeta selama 20 tahun. Tidakkah kamu baca Alkitabmu? Tidak ada
airmata di Surga. Jadi berhentilah!” Saya tidak dapat meneruskan
tanggis ku (Wah 21:4).
Tuhan kemudian bertanya kepadaku 5 pertanyaan.
“Berapa banyak waktu yang kau luangkan untuk membaca
Firman (alkitab)?
Berapa banyak yang kau beri untuk persembahan?
Berapa kali kau menginjili orang?
Apakah kau telah memberi perpuluhan dengan benar?
Berapa banyak waktu yang kau habiskan di dalam doa?”
Saya tidak dapat menjawab kelima pertanyaan tersebut. Tuhan menghukumku
untuk kelima pertanyaan itu.
“Setelah kamu menjadi seorang pendeta yang besar, kamu
telah menjadi malas untuk berdoa. Menjadi sibuk bukanlah alasan untukKU!” Saya harus bertobat untuk hal itu kemudian. “Malaikat akan memperlihatkan padamu banyak tempat di
Surga dan di Neraka. Lihatlah ke sekeliling sebanyak yang kamu harapkan. Kamu
akan pergi setelah menyaksikan banyak bagian berbeda dari Surga dan Neraka.” Tetapi
Tuhan tidak mengizinkanku untuk melihat wajahNYA.
Para malaikat pertama membawaku ke 3 tempat berbeda di Surga:
1. Saya melihat anak kecil tinggal bersama.
2. Tempat tinggal orang dewasa.
3. Jiwa-jiwa yang berhasil mencapai surga. Walaupun
mereka berhasil masuk Surga, tetapi mereka masuk dengan perasaan malu.
Banyak orang telah bertanya kepadaku berapakah usia anak kecil tersebut.
Mereka terlihat seperti anak-anak TK. Mereka bukanlah anak laki-laki kecil atau
perempuan seperti yang kita ketahui berdasarkan jenis kelamin. Setiap anak
memiliki malaikat bayi pelindung masing-masing.
Di Surga, kebanyakan dari jiwa-jiwa tersebut memiliki rumah mereka sendiri (Yoh 14:2). Bagaimanapun, ada beberapa yang tidak
memiliki rumah. Saya akan menjelaskan ini kemudian. Lebih lanjut, anak-anak
tidak memiliki rumah mereka sendiri. Saya bertanya, “Anak-anak juga adalah jiwa, mengapa mereka
tidak memiliki rumah mereka sendiri?”
Malaikat menjawab, “Sama seperti manusia di Bumi membutuhkan bahan-bahan
untuk membangun rumah mereka, kami yang ada di Surga pun membutuhkan bahan
untuk membangun. Ketika seseorang melayani Gereja dan orang lain dengan setia
seperti untuk Tuhan, maka perbuatan-perbuatan baik itu akan menjadi bahan bagi
pembangunan rumah orang tersebut di Surga. Ketika bahan-bahan disediakan, para
malaikat yang ditugaskan untuk membangun rumah orang-orang kudus akan pergi
mengerjakannya. Anak-anak yang masih sangat muda usianya tidak memiliki
bahan-bahan untuk membangun rumah. Dengan kata lain, mereka tidak memiliki
waktu atau kesempatan untuk menghasilkan imbalan / bahan. Inilah mengapa mereka
tidak memiliki rumah.”
Saya melanjutkan dengan pertanyaanku, “Apa yang harus saya lakukan di Bumi untuk menyediakan
bahan-bahan bagi rumahku?”
Malaikat menjawab, “Ada 7 hal yang harus dilakukan seseorang untuk
mengumpulkan bahan-bahan bagi pembangunan rumahnya:
- Penjumlahan dari total penyembahan dan pujian kepada Allah.
- Waktu yang mereka luangkan untuk membaca Alkitab.
- Waktu yang mereka luangkan untuk berdoa.
- Waktu yang mereka luangkan untuk menginjili orang lain.
- Persembahan seseorang kepada Allah.
- Ketaatan mereka dalam perpuluhan kepada Allah.
- Waktu yang mereka luangkan untuk melayani Gereja dalam segala cara.
Inilah perbuatan atau
pekerjaan karena ketaatan dimana seseorang mengumpulkan bahan-bahan untuk
membangun rumah Surgawi mereka. Jika seseorang kurang dalam area ini, mereka
tidak akan memiliki bahan untuk membangun rumah mereka.”
TEMPAT ANAK-ANAK
Ada banyak orang di Surga yang tidak memiliki rumah. Bahkan yang tidak
memiliki rumah ternyata adalah para pendeta, penatua, majelis, pemimpin, dsb.
Saya bertanya lagi karena penasaran, “Dimanakah anak-anak tinggal kemudian?”
Malaikat menjawab, “Mereka tinggal disini.” Saat saya melihat ke sekeliling, mereka berkumpul
di seluruh area taman bunga. Taman bunga sangat indah dan wanginya melebihi
wewangian yang ada di dunia. Pemandangannya melebihi apa yang dapat saya
gambarkan.
TEMPAT ORANG DEWASA
Tempat kedua adalah tempat bagi
orang dewasa yang setia. Ada perbedaan antara Keselamatan dan Upah. Di tempat
ini ada banyak rumah (Yoh 14:2). Rumah-rumah
tersebut dibangun dengan permata/mutiara dan batu-batu langka. Beberapa rumah
sangat tinggi setinggi gedung pencakar langit di Bumi. Mereka yang dengan setia
telah melayani Tuhan saat hidup di Bumi telah membangun rumah mereka dengan
permata/mutiara dan batu-batu langka. Di tempat ini, semua orang terlihat
berumur 20-30 tahun. Di sini tidak ada perbedaan kelamin pria dan wanita. Tidak
ada orang sakit, tua, atau orang cacat.
Saya dulu pernah mengenal seseorang yang sudah tua, oh, Im Myung. Dia telah
meninggal di umur yang ke 65th. Dia seorang yang bertubuh pendek, setinggi anak
SD kelas 2. Dia telah menderita akibat penyakit langka. Tetapi, bila sudah
menyangkut Alkitab, dia seorang lulusan PhD. Dia telah menulis banyak komentar.
Saya bertemu dia di Surga, dan di sana tubuhnya tinggi dan tampan. Dia tidak
lagi sakit tetapi sehat. Surga sungguh adalah tempat yang sangat menyenangkan!
Saya penuh dengan pengharapan! Kumohon percayalah dengan apa yang saya katakan
saudara-saudari terkasih!
ORANG-ORANG YANG
DISELAMATKAN DGN PERASAAN MALU
Tempat ketiga adalah bagi mereka yang telah diselamatkan dengan perasaan
malu (1 Kor 3:15). Desa ini sangatlah besar
ukurannya, beberapa kali lebih luas dari tempat yang kedua, dimana
rumah-rumahnya terbuat dari permata/mutiara dan batu-batu langka. Saya tiba di
tempat ini dalam kecepatan tinggi, mengendarai kereta emas. Terletak sangat
jauh dari tempat indah lainnya yang saya lihat di Surga.
Saya bertanya kepada para malaikat, “Saya melihat banyak tanah lapang dan hutan belantara.
Mengapa saya tidak melihat adanya rumah?” Malaikat menjawab, “Yang kamu
lihat adalah rumah.”
Saya melihat rumah flat yang besar, yang mengingatkanku akan kandang ayam
raksasa atau sejenis rumah gudang. Rumah-rumah ini tidaklah gemerlap tetapi
suram. Desa ini dan rumah-rumahnya adalah untuk jiwa-jiwa yang telah
diselamatkan dengan perasaan malu. Ada begitu banyak rumah-rumah berukuran
besar yang suram. Desa ini beberapa kali lebih besar dari tempat dimana
jiwa-jiwa yang diberi upah tinggal.
Malaikat berkata, “Apakah kamu melihat 2 buah rumah yang besar itu, satu di
sebelah kananmu dan satu di sebelah kirimu?” Saya menjawab, “Ya, saya
melihatnya.”
Malaikat berkata dia ingin memperlihatkan kepadaku kedua rumah tersebut
secara khusus. Dia berkata, “Rumah di sebelah kanan adalah untuk mereka yang
merupakan pendeta di Bumi. Rumah yang di sebelah kanan adalah untuk mereka yang
merupakan pemimpin di Bumi.” Saat kami tiba di depan kedua rumah
tersebut, saya menyadari bahwa rumah-rumah tersebut terlihat sama. Saya agak
tercengang. Ketika kami membuka pintu dan masuk, kesan pertama saya adalah, “kandang ayam.”
Dan bukannya 1000 ekor ayam tinggal di kandangnya, saya melihat jiwa-jiwa.
Malaikat menyuruhku untuk mengamati dengan teliti karena saya akan mengenali
beberapa pendeta terkenal yang ada di sejarah. Dan benar. Saya mengenali banyak
pendeta yang ada di sejarah. Saya secara khusus menyebut nama seorang pendeta
dan bertanya kepada malaikat, “Saya kenal pendeta Korea itu! Saya tahu dia sangat
terkenal dan pekerjaan yang telah dia lakukan untuk Tuhan. Mengapa dia ada
disini? Saya tidak mengerti.”
Malaikat menjawab, “Dia tidak pernah menyediakan bahan-bahan untuk membangun
rumahnya. Inilah mengapa dia tinggal di rumah susun.”
Saya bertanya kembali karena penasaran, “Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Mengapa dia sama
sekali tidak memiliki bahan-bahan?” Malaikat menjawab, “Sementara dia
bekerja sebagai pendeta melakukan tanggungjawabnya sebagai seorang pendeta, dia
menikmati pujian dari manusia. Dia senang akan penghormatan. Dia senang
dilayani. Tidak ada pengorbanan dan hati hamba dalam dirinya.”
Pendeta ini sangatlah dihormati di Korea dan telah menjadi sebuah icon dalam
sejarah Kekristenan Korea. Tetapi dia tidak mendapat upah!
Para pendeta diluar sana, kumohon dengarkanlah! Anda harus menuntun orang
bukan hanya pada pelayanan hari Minggu. Anda harus mengunjungi mereka di rumah
mereka. Kau harus memelihara yang miskin, yang cacat dan yang tua. Para pendeta
yang telah melayani tanpa mengorbankan hidup mereka dan senang dihormati tidak
memiliki upah di Surga (Mat 23:5-12).
Setelah saya menyaksikan pemandangan ini di Surga dan setelah saya kembali
ke Bumi, saya segera memberikan semua harta milik saya termasuk 5 mobil mewah
saya. Hidup kita adalah untuk sementara. Dalam alkitab, rata-rata hidup ini
adalah 70-80 tahun. Tetapi hanya Tuhan yang tahu kapankah seseorang akan
meninggal. Setiap orang bisa meninggal sebelum berumur 70 atau 80 tahun. Saya
telah memutuskan untuk memberikan semuanya, termasuk pakaian saya. Orang-orang
yang telah saya lihat menerima keselamatan dengan rasa malu. Mereka adalah
pendeta, majelis, gembala, dan umat percaya. Ada sejumlah besar majelis dan
gembala dalam rumah yang suram ini. Tentu saja, ini lebih baik daripada di
Neraka. Tetapi, kenapa ada seorang pun yang ingin masuk ke Surga dalam cara
yang demikian? Saya tidak akan berakhir di tempat yang memalukan itu. Pakaian
mereka bahkan tampak suram.
Apakah persyaratan bagi orang Kristen untuk memiliki
rumah yang indah di Surga?
Pertama, kita harus menginjili orang sebanyak mungkin. Bagaimana caranya
kita harus menginjili? Malaikat memberitahuku, “Misalkan ada seorang yang tidak mengenal
Tuhan. Pada saat kau memutuskan untuk menginjili orang tersebut, bahan-bahan
untuk membangun rumah mu telah disediakan. Saat kau secara tidak jemu-jemu
berdoa untuk keselamatan mereka, lebih banyak lagi bahan bangunan yang
disediakan. Kau harus secara menerus memeriksa keadaan mereka, mengunjungi
mereka dan meneruskan penginjilanmu. Hal ini akan menambah jumlah bahan-bahan
untuk membangun rumahmu. Jika seseorang berkata mereka tidak memiliki baju yang
pantas untuk pergi ke gereja, maka kau harus menyediakan bagi mereka. Jika
seseorang berkata dia tidak memiliki alkitab, kau harus menyediakan satu
baginya. Jika seseorang berkata dia tidak memiliki kacamata untuk membaca, kau
harus menyediakan bagi mereka. Kau harus menyediakan apapun juga yang kau mampu
sehingga orang ini pun bisa dituntun untuk mengenal Tuhan. Mereka yang tinggal
di rumah yang terbaik adalah mereka yang telah menginjili terbanyak.
Para malaikat kemudian membawa ku ke tempat dimana para orang kudus tinggal
dalam rumah yang bagus. Disini adalah tempat dimana para orang kudus yang telah
banyak menginjili tinggal. Rasanya seperti pusat kota Surga.
Dalam sejarah Kekristenan, ada 4 orang yang memiliki rumah terbesar dan
paling indah. Para malaikat memperlihatkanku rumah seorang penginjil Amerika
D.L Moody, Pendeta Inggris John Wesley, seorang penginjil Italia, dan penginjil
Korea Pendeta Choi Gun Nung. Ke-4 orang ini memiliki rumah paling besar di
Surga. Ke-4 orang ini telah menghabiskan seluruh hidup mereka untuk menginjili
orang-orang bahkan sampai pada hari kematian mereka.
Di antara umat percaya Korea, ada seorang yang memiliki rumah yang besar.
Orang ini telah membangun banyak gedung Gereja dengan seluruh hartanya. Dia
telah memberikan 3000 karung beras kepada orang miskin. Dia secara rahasia telah
membantu keuangan para pendeta dan pemimpin. Dia membantu membayar iuran
sekolah para teologian. Dia juga telah membawa pulang seorang pendeta berumur
65 tahun ke rumahnya dan merawatnya, dimana Gerejanya sendiri telah mengusirnya
keluar.
Saya mendengar seorang malaikat berteriak, “Bahannya telah datang!” Saya bertanya kepada malaikat yang berada di
sebelah kanan saya mengenai bahan tersebut dan dia mengatakan kepadaku, “Bahan ini untuk
penatua dari sebuah gereja kecil di suatu negara. Malah, dia menerima
bahan-bahan setiap hari. Walaupun dia miskin, dia datang melayani di Gereja
setiap pagi. Dia berdoa untuk 87 jemaat Gereja setiap hari. Dan setelah dia
selesai berdoa, dia membersihkan gereja.”
Saya mendengar malaikat lain berteriak, “Kiriman special! Anak perempuan si penatua telah
memberikan satu-satunya uang yang ia miliki kepada ibunya. Tetapi, si penatua
tidak memakai uang itu untuk kepentingannya sendiri. Dia membeli 5 butir telur
dan 2 pasang kaos untuk pendeta Gereja. Walaupun sepertinya halnya sebuah
persembahan yang kecil, dia telah memberikan semua yang dia miliki. Ini menjadi
bahan special untuk rumahnya di Surga.”
Kedua, mereka yang memiliki rumah besar adalah mereka yang telah membangun
gedung gereja atau gedung lain untuk Kerajaan Allah dengan harta dan
penghasilan mereka.
Di Surga, saya juga bertemu dengan seorang penatua bernama Choi. Di antara
penatua dan gembala yang ada di Surga, dia memiliki rumah yang paling indah.
Rumahnya lebih tinggi daripada gedung yang paling tinggi di Korea. Choi telah
membangun banyak gedung Gereja di Korea dengan kekayaannya.
Saya bertanya kepada malaikat, “Bagaimana dengan rumahku? Apakah dalam proses
pembangunan?” Malaikat menjawab, “Tepat sekali!” saya
memohon untuk melihat rumahku. Tapi mereka mengatakan kepadaku bahwa hal
tersebut tidak di izinkan. Saya terus saja memohon dan setelah tak
henti-hentinya memohon, malaikat mengatakan bahwa sekarang saya telah di
izinkan oleh Tuhan untuk melihatnya.
Kami memasuki kereta dan menuju ke suatu tempat yang sangat jauh. Saya
penuh dengan pengharapan. Saya bertanya, “Dimanakah rumahku?” Malaikat menjawab, “Ada di sana!” Tapi
yang terlihat hanyalah sebuah fondasi, hanya siap untuk pembangunan. Saya
menanggis, “Mengapa
kau melakukan hal ini padaku? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana
mungkin rumahku berada dalam area pembangunan? Setelah selamat dari perang
Korea, saya menjual rumahku untuk membangun gedung Gereja. Gereja ini bertumbuh
hingga 5000 jemaat. Saya menulis banyak buku yang di ilhamkan oleh Roh Kudus.
Salah satu buku menjadi best seller. Dari hasil penjualan buku, saya membangun
sekolah Kristen. Sekolah telah melahirkan 240 pendeta. Saat masih menjadi
Dekan, saya telah memberikan lebih dari 400 beasiswa kepada lebih dari 400
anak-anak miskin. Saya telah membangun rumah bagi janda-janda untuk tinggal.
Semuanya ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Bagaimana mungkin hal ini
bisa terjadi? Mengapa rumahku berada dalam area pembangunan saja? Saya sangat
frustasi!”
Malaikat menjawab, “Kamu tidak pantas untuk tinggal dalam rumah yang indah
di Surga karena kamu telah menerima penghormatan dari manusia berulang kali.
Setiap kali telah membangun atau melakukan sesuatu yang baik, kamu dipuji oleh
manusia. Kamu bahkan menerima pujian dari koran setempat. Karena itu, semua
pekerjaanmu menjadi sia-sia.” (Mat 6:1).
Saya melihat kepada rumahku di area pembangunan. Lokasinya terletak di
tengah-tengah 3 rumah lainnya. Hanya ada 3 lantai. Rumah tersebut memiliki
banyak kamar kecil di 2 lantai pertama. Saya bertanya kepada malaikat, “mengapa saya
memiliki kamar-kamar kecil?” Malaikat menjawab, “Kamar-kamar ini di peruntukkan bagi putra
dan putrimu.”
“Saya hanya mempunyai 4
orang anak,” Saya menjawab.
Malaikat merespon, “Bukan, kamar-kamar tersebut bukan untuk anak-anak
duniawimu, tetapi untuk mereka yang telah kamu injili dan selamat.” Saya
suka itu! Saya bertanya, “Dimanakah kamar tidurku?” malaikat berkata
kamarku berada di atas atap. Hal itu mengangguku. Kamarku bahkan belum selesai.
Dengan nada marah saya berkata, “Ruangannya sangat kecil! Mengapa begitu sulit untuk
diselesaikan?!” Malaikat menjawab, “Kamu bahkan belum meninggal. Kami tidak
bisa menyelesaikan rumah atau kamarmu karena kami tidak tahu bila ada
bahan-bahan yang akan ditambahkan kemudian. Apakah kamu mengerti?”
ketika kami memasuki kamarku, saya melihat 2 sertifikat di dinding,
kemudian saya membacanya. Sertifikat pertama menggambarkan saya saat berumur 18
tahun tinggal di rumah yatim piatu. Pada hari Natal, saya dalam perjalanan
pulang ke ibadah pagi. Saya telah melihat seorang laki-laki tua tiduran di
jalanan. Saya melepaskan jaket saya dan memberikannya kepadanya. Tindakan itu
telah memberi saya upah di Surga. Sertifikat yang kedua menggambarkan kejadian
yang sama tetapi untuk membelikan makanan kecil bagi seorang pria tua. Bukan
masalah seberapa banyak uangnya. Tindakan tersebut harus disertai dengan hati
yang tulus.
Kami meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke tempat semula. Dalam
perjalanan, salah seorang dari malaikat bertanya, “Apakah kamu sedih? Saya akan memberitahu
kamu bagaimana caranya untuk membangun rumah yang indah. Tuhan berkata saat
kamu kembali ke Bumi, kamu harus pergi memberitahukan orang-orang tentang Surga
dan Neraka seperti yang telah kamu saksikan. Kedua, Tuhan menginginkan kamu
untuk membangun sebuah tempat bagi para pendeta tua wanita dan penginjil yang
tidak memiliki tempat untuk bernaung. Jika kamu setia melakukan semuanya ini,
kamu akan memiliki rumah yang indah.”
NERAKA
Kedua malaikat tersebut mengawalku ke Neraka. Mereka berkata, “Sekarang kamu
akan mengunjungi Neraka.” Anda tidak bisa membayangkan betapa
luasnya Neraka. Saya terus berteriak, “Sangat besar! Sangat besar!” disini adalah
tempat dimana jiwa-jiwa yang terkutuk dan menerima penghukuman kekal berada.
Rasanya seperti Neraka 1000 kali lebih luas dari Bumi. Setengah dari Neraka
berwarna merah dan setengahnya lagi berwarna hitam gelap. Saya bertanya kepada
malaikat, “Mengapa
bagian ini berwarna merah?”
Malaikat menjawab, “Tidakkah kamu tahu? Itu adalah bara sulfur. Setengahnya
lagi adalah kegelapan. Ketika manusia berdosa dan berakhir disini, mereka akan
disiksa dari kedua sisi..... Ada beragam jenis Gereja di Bumi dan banyak Gereja
yang ibadahnya dihadiri banyak orang. Tetapi, kebanyakan dari mereka bukan
orang Kristen sejati. Mereka hanyalah pengunjung. Gereja yang benar akan
percaya adanya Surga dan Neraka. Hidup banyak orang Kristen berada dalam bahaya
karena mereka tidak percaya adanya Surga dan Neraka. Ketika seorang jiwa masuk
ke Surga, 1000 jiwa terkutuk masuk ke Neraka. Perbandingan jumlah Surga dan
Neraka adalah 1:1000.” (Mat 7:14).
Saya seorang pendeta Presbyterian dan seorang pembicara terkenal. Saya
lulusan sekolah teologi terbesar di Korea. Saya tidak pernah percaya kisah
Surga dan Neraka. Tetapi sekarang, saya salah seorang yang menulis pengalaman
serupa untuk bersaksi kepada yang lain. Walaupun Anda yakin telah menjadi
seorang Kristen, jika Anda menjalani kehidupan Anda mengikuti kehendak setan,
Anda akan berakhir di Neraka!
Tempat pertama yang saya lihat adalah bara sulfur. Anda bahkan tak bisa
bayangkan betapa panasnya api Neraka itu. Tidak ada seorang pun yang dapat
menahan panasnya itu.
Orang-orang di Neraka mengungkapkan 3 pernyataan:
- Terlalu panas dan mereka merasa sekarat. (Luk 16:24)
- Mereka merasa haus dan merasa sekarat.
- Anda akan mendengar banyak permintaan akan air. (Zakh 9:11)
Sampai kekekalan! Banyak orang berkata kita bebas di dalam Kristus dan
mereka menjalani hidup mereka seperti yang mereka inginkan. Saya bertanya
kepada malaikat, “mereka
yang berada di sini, apa yang telah mereka lakukan?” Malaikat
menjawab, “Grup
pertama adalah orang-orang yang tidak percaya.” Mereka yang tidak
menginjili anggota keluarganya harus bertobat!
Malaikat kemudian meneruskan, “Grup kedua adalah mereka yang percaya kepada Yesus,
tetapi tidak bertobat dari dosa mereka.” Kita harus bertobat dari
dosa kita dan mengakuinya di hadapan Tuhan. Kita tidak boleh berdosa. Hanyalah
ucapan mulut bukanlah sebuah pertobatan. Dengan hati yang hancur dan tulus,
kita harus bertobat!
ORANG KRISTEN DI
NERAKA
Saya kemudian melihat banyak pendeta, penatua, dan majelis di Neraka. Saya
bertanya kepada malaikat, “Saya mengenal mereka. Mereka telah melayani Tuhan dengan
setia saat di Bumi. Mereka telah meninggal beberapa waktu yang lalu. Kami semua
telah berpikir bahwa mereka ada di Surga bersama Tuhan. Tetapi sekarang, saya
melihat mereka di Neraka dan mereka menanggis kepanasan! Mengapa mereka ada
disini?” Ada begitu banyak pendeta, penatua, majelis dan umat percaya.
Malaikat menjawab, “Pendeta Park Yong Gyu, seseorang bisa terlihat sebagai
seorang pengikut Kristus yang sejati tetapi Tuhanlah yang tahu hati seseorang.
Mereka di sini karena mereka tidak
menjaga hari Minggu tetap kudus. Kenyataannya, mereka suka menghasilkan uang
pada hari Minggu. (Yer 17:27). Banyak majelis
dan penatua yang mengkritik khotbah pendeta mereka. (Mzm 105:5 ; Bil 12: 8-9). Mereka
tidak memberi perpuluhan dengan benar. (Mal
3:9). Mereka tidak berdoa. Banyak dari para penatua dan majelis ini
telah menyerang pendeta mereka dan melanggar otoritas mereka. Mereka telah
mencampuri tugas dan urusan pendeta mereka.
(Bil 16).
Mereka tidak menginjili orang sama
sekali. (Yeh 33:6). Saat mereka
sedang sekarat, mereka pikir mereka telah melakukan pekerjaan yang baik
sehingga mereka tidak bertobat. Inilah mengapa dilempar ke dalam api Neraka.”
Saya kemudian melihat seorang Raja dan seorang Pangeran yang pertama kali
menganiaya orang-orang Kristen di Korea. Mereka ditempatkan di tengah, yang
merupakan tempat terpanas. Saya juga melihat Hitler, Stalin, Mao Zhe Dong, dan
seorang pendeta terkenal dari Korea Utara bernama Pendeta Kang, dan seorang
pahlawan Jepang yang terkenal, dan banyak lagi.
Kemudian kami tiba pada bagian yang paling gelap, terlalu gelap untuk
melihat langkah-langkah kami sekalipun. Saya berteriak, “Malaikat! Malaikat! Sangatlah gelap!
Bagaimana saya dapat melihat?” Malaikat menepuk pundak saya dan
berkata, “Tunggulah
sejenak.”
Dalam beberapa saat, saya dapat melihat sejumlah besar orang yang
telanjang. Di seluruh tubuh mereka ada begitu banyak serangga yang merayap. Tak
1 inchi pun yang bebas karena serangga itu memenuhi tubuh mereka. Orang yang
telanjang itu berusaha mengibaskan serangga-serangga hingga mengertakan gigi
mereka. “Apa
yang telah mereka lakukan saat mereka hidup di Bumi?”
“Mereka adalah
orang-orang yang telah mengkritik dan menggosipkan orang lain dibelakang
mereka. Mereka tidak berhati-hati dengan apa yang mereka ucapkan mengenai orang
lain.” (Mat 5:22).
Saya melihat para setan menusuk dan menikam perut orang-orang dengan
tombak. Teriakan mereka sungguh memilukan. Saya bertanya kepada pengawalku, “Malaikat, apa
yang telah orang ini lakukan selama mereka hidup di Bumi?”
“Orang-orang ini
memiliki pekerjaan, rumah, dan keluarga tetapi mereka tidak memberi kepada
Tuhan. Mereka tidak membantu orang-orang miskin, Gereja mereka, atau tujuan
ilahi lainnya. Mereka sangatlah pelit dan rakus. Walaupun mereka bertemu dengan
orang miskin, mereka mengabaikan orang miskin tersebut dan tidak perduli. Mereka
hanya perduli pada diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Mereka berpakaian
sangat bagus, berkecukupan dan memiliki kehidupan yang nyaman. Inilah mengapa
perut mereka ditusuk karena perut mereka penuh dengan keserakahan.” (Ams 28:27).
Hal itu adalah pemandangan yang menakutkan. Setelah menyaksikan pemandangan
demikian, ketika saya kembali ke Bumi, saya memberikan semua uang dan harta
kepada yang lain. Keselamatan tidak bisa diperoleh dengan uang atau harta.
Tetapi dengan iman. Neraka adalah tempat yang tidak tertahankan dan sengsara.
Hal itu adalah penyiksaan kekal!
Saya juga melihat orang yang kepalanya di penggal dengan kapak yang sangat
tajam. Saya bertanya kepada malaikat, “Apakah yang telah dilakukan orang-orang ini hingga mereka
mendapat siksaan yang mengerikan?” Malaikat menjawab, “Otak mereka
telah diberikan Tuhan untuk memikirkan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Tetapi
orang-orang ini telah memikirkan hal-hal yang kotor. Mereka memikirkan hal-hal
yang penuh nafsu.” (Mat 5:28).
Berikutnya saya melihat orang-orang ditikam dan dipotong hingga beberapa
bagian. Pemandangan itu sangat mengerikan. Saya bertanya, “Bagaimana dengan orang-orang ini? Apakah
yang telah mereka lakukan hingga mereka disiksa seperti demikian?” Malaikat
menjawab, “Mereka
adalah penatua dan majelis yang tidak melayani Gereja mereka. Bahkan, mereka
tidak mau bekerja atau melayani! Satu-satunya hal yang mereka sukai adalah
untuk menerima dan menerima dari para kawanan.” (Zakh 11:17 ; Hos 6:5).
Saya melihat para penatua, majelis, dan juga umat percaya lainnya disiksa
oleh para setan. Para setan membuat lubang di lidah tiap-tiap orang dan menaruh
kawat panjang kemudian menarik mereka dengan kawat yang saling terhubung itu.
Saya bertanya lagi, “Apa yang telah mereka lakukan di Bumi?”
Malaikat menjawab, “Mereka telah melakukan 4 jenis dosa yang berbeda:
- Mereka telah mengkritik pendeta mereka. Mereka akan mengatakan hal-hal yang negatif mengenai pendeta mereka. Mereka bergosip dan menertawakan pendeta mereka.” (Yak 3:6 ; Mat 12:37).
Saya memohon kepada mereka yang telah melakukan
dosa yang demikian, BERTOBAT! BERTOBAT!!
Malaikat melanjutkan,
- Mereka menghina Gereja dengan ucapan mereka.
- Mereka telah melukai orang-orang Kristen lainnya sampai pada titik bahkan mereka yang setia pun terluka dan mereka berhenti mengunjungi Gereja dan bahkan menyebabkan beberapa dari mereka berhenti percaya. Mereka melakukan semua hal yang mereka bisa untuk menghentikan orang-orang Kristen yang setia dari melakukan pekerjaan Allah. Orang-orang jahat ini menyebabkan banyak orang setia tersandung.
- mereka adalah suami istri yang minum alkohol dan bertindak kejam kepada anggota keluarga mereka.
Saya melihat para setan menusuk pria dan wanita di perut mereka dengan paku
yang sangat tajam dan besar. Saya bertanya, “Apa yang telah mereka lakukan?” malaikat
menjawab, “Mereka
adalah pria dan wanita yang telah hidup bersama tanpa komitmen pernikahan.
Mereka bersalah karena aborsi ketika mereka menjadi hamil. Mereka tidak pernah
bertobat!”
Saya melihat grup orang lainnya. Para setan mengiris bibir mereka seperti
mengiris tipis daging atau sayuran. Saya bertanya, “Mengapa orang-orang ini disiksa dengan cara
demikian?” Malaikat menjawab, “Mereka adalah putra, putri, menantu pria dan menantu wanita
yang telah membantah orangtua mereka. Apa yang seharusnya mereka lakukan
hanyalah mengatakan “saya minta maaf” bukannya membuat keadaan menjadi
bertambah buruk. Banyak dari mereka telah menggunakan kata-kata yang kasar.
Mereka telah menyerang orangtua mereka dengan kata-kata yang keras. Mereka
memberontak, itulah mengapa bibir mereka diiris.”
Saudara, kita suatu hari akan meninggal, tapi kita tidak tahu kapankah hal
itu akan terjadi. Ku mohon bersiap-siap lah. Menjadi siap untuk pergi ke Surga.
Kapankah kita pergi tidaklah penting. Tolong ampunilah setiap orang sebanyak
mungkin sebanyak yang diperlukan. Bertobat dan bertobat dan lakukanlah hal
tersebut sepanjang hari bila memang perlu.
Saudaraku yang terkasih, saya biasanya mengabaikan kesaksian yang demikian.
Saya seorang pendeta Presbyterian kuno yang mengabaikan hal-hal yang demikian.
Tetapi sekarang, saya harus menyaksikan dan bersaksi kepadamu apa yang telah
saya lihat. Tolong janganlah ragu untuk hidup kudus. Tolong hindari siksaan dan
penghakiman yang menyengsarakan ini. Jadilah selamat! Janganlah hidup secara
duniawi tetapi serahkanlah dirimu bagi Kerajaan Allah. Tolong berdoalah bagi
mereka yang belum mengenal Yesus. Menginjili dan berbuahlah. Tolong berdoalah
di subuh hari dan jagalah hari Minggu tetap kudus. Tolong berilah kepada Tuhan
perpuluhan dengan benar. Kumpulkan upahmu di Surga dan bukan di Bumi ini. Saya
berdoa dan memberkatimu dalam nama Tuhan Yesus yang berkuasa!
Email : evi_wenx@yahoo.com
Teks asli dalam bahasa Korea
Sumber :